05/05/15

E-COMMERCE DI INDONESIA


Hasil gambar untuk e-commerce

Selamat malam,ketemu lagi nih sekalian ngerjain tugas mau nulis perkembangan mall online toko online e-commerce atau apalah namanya yang bisa kita gunakan untuk jual beli.

    E-commerce atau kita sebut penjualan elektronik atau toko online ini sekarang lagi sangat sangat hangat di Indonesia.Banyak bertebaran situs situs online untuk berjualan,dari A-Z ada di indonesia.ada juga untuk berbelanja dari luar negeri atau kita sebut barang import di toko online tersebut.E-commerce atau toko online ini menyediakan segala macam produk produk di dalamnya.dari produk A-Z,jenis A-Z dan banyak banget produk yang bisa kita cari,sampai barang yang gk ada pun ada yang di jual disini.

   Sejarah E-commerce E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 miliar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia, pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya. Pertumbuhan ini didukung dengan data dari Menkominfo  yang menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce pada tahun 2013 mencapai angka Rp130 triliun.
Data dari lembaga riset ICD memprediksi bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012-2015. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), dan Filipina (28%) Tentulah nilai sebesar ini sangat menggoda bagi sebagian investor, baik dalam maupun luar negeri. Beberapa VC (Venture Capital) besar seperti Rocket Internet, CyberAgent, East Ventures, dan IdeoSource bahkan sudah menanamkan modal ke perusahaan e-commerce yang berbasis di Indonesia. Sebut saja beberapa diantaranya adalah raksasa Lazada dan ZaloraBerrybenkaTokopedia, Bilna, Saqina, VIP Plaza, Ralali dan masih banyak lagi. Mereka adalah sebagian contoh dari perusahaan e-commerce yang sukses dan berhasil dalam memanfaatkan peluang pasar e-commerce di Indonesia yang sedang naik daun.
perilaku konsumen Indonesia

Model E-commerce
1. Iklan Baris, merupakan salah satu bentuk e-commerce yang tergolong sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke dalam dunia online. Penjual yang menggunakan social media atau forum untuk beriklan, biasanya tidak bisa langsung menyelesaikan transaksi pada website yang bersangkutan. Namun penjual dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung untuk bertransaksi. Contoh iklan baris: OLX.co.id (sebelumnya Tokobagus), Berniaga, dan FJB-Kaskus.
2. Retail, merupakan jenis e-commerce yang dimana semua proses jual-beli dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Oleh karena itu, kegiatan jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang tersedia tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satu-dua kategori produk. Contoh retail: Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.\
3. Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di website marketplace yang bersangkutan. Marketplace umumnya menyediakan lapisan keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran escrow atau lebih umum dikenal sebagai rekening bersama. Jadi setiap terjadi transaksi di dalam sistem marketplace tersebut, pihak marketplace akan menjadi pihak ketiga yang menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk sudah dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh pembeli. Setelah proses pengiriman selesai, barulah uang pembayaran diteruskan ke pihak penjual. Contoh Marketplace : Tokopedia.
 Kita lihat banyak iklan di televisi yang mempromosikan e-commerce di indonesia seperti tokopedia,lazada,elevania,olx.E-commerce tersebut menurut saya berkembang cepat.Banyak penjual dan pembeli yang berlalulintas disana.Karena mempromosikan melalui banyak media.Harga yang di tawarkan juga berbagai macam.istilah di toko online adalah "ada harga ada barang" maksudnya harga yang di tawarkan akan berpengaruh atas kualitas dari barang tersebut.Jadi sebelum kita berbelanja lihat barang apa yang akan kita beli dan cari informasi tentang barang tersebut jangan sampai kita kecewa atas barang yang kita beli.Karena di sebagian toko online ada yang tidak menggunakan fitur COD (cash on delivery) bahasa kita itu ketemuan sesama penjual dan pembeli untuk melihat kualitas barang yang kita beli.
Untuk pembayaran di e-commerce kita bisa menggunakan bank bank yang sudah bekerja sama dengan e-commerce tersebut.ada juga menggunakan jasa RekBer atau Rekening orang ketiga yang kita percaya atau sudah terbukti kepercayaanya.
E-commerce itu memprioritaskan efesiensi waktu penjual dan pembeli.tinggal klik klik produk yang kita beli sampai di tangan kita.Seperti pasar,di pasar kita tinggal pilih barang sudah selesai bayar.Tetapi di pasar kita harus mengeluarkan energi gerak kita dan juga tidak setiap hari kita ke pasar untuk melihat barang dan harganya.Di e-commerce kita bisa mudah melihat update produk baru dan perubahan harga produknya.Pengiriman barang juga sudah banyak jasa yang bbekerja sama dengan e-commerce salah satunya PT POS Indonesia,jadi barang yang kita beli bisa di antar ke seluruh indonesia.
Setiap hal positif pasti ada hal yang negatif.Di e-commerce pun banyak hal yang positif kita dapatkan tetapi ada juga hal negatif yaitu sering maraknya penipuan dan juga berjualan yang bukan barang untuk di jual serta jasa-jasa gk jelas seperti prostitusi online.
Untuk mengatasi masalah tersebut kita harus menyeleksi mana stius online e-commerce yang benar benar terbukti kulaitasnya dan rekam jejak atas penjualan produk produk yang ada di dalamnya."Be a smart buyer"
Berjualan di e-commerce juga sangat menguntungkan.Kita tidak perlu repot untuk menjajakan,mengiklankan yang butuh biaya banyak.Di e-commerce hanya butuh koneksi data (gratis pake wifi gratisan),laptop,PC,handphone yang bisa internetan,serta uang dan barang untuk d jual belikan.
Untuk kedepannya e-commerce masih bisa berkembang besar di indonesia.Ini di karenakan banyak warga indonesia yang sudah banyak mengenal Internet.serta banyak iklan iklan tentang e-commerce yang membuat semakin banyak pengunjung yang penasaran kemudian berjualan atau membeli di e-commerce tersebut.
Sekian tulisan saya malam ini,sampai ketemu lagi :)
ada kritik atau saran silahkan post ya di bawah,terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar