PENGERTIAN
DAN KONSEP MANAJEMEN
Definisi
terhadap istilah manajemen banyak diberikan oleh beberpa ahli
manajemen. Dalam kenyataannya tidak ada definisi manajemen yang dapat
diterima secara universal. Beberapa definisi manajemen antara lain :
1.Mary Parker
Follet
Mendifinisikan
manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.Pengertian ini mengandung arti bahwa manajer dalam
mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain yang tergabung
dalam organisasi. Pengaturan orang lain yang dilakukan manajer satu dan
manajer lain tentunya berbeda, dan perbedaan pengaturan ini
membutuhkan kemampuan dan ketrampilan tersendiri.yang merupakan seni
manajemen.
2.Harold Koontz
dan Cyriil O’ donnel
Mendifinisikan
manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang
lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas
orang lain yang meliputi perencanaan, penggorganisasian, penggerakan dan
pengendalian.
3. R Terry
Manajemen
merupakan suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan uituk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Dari beberapa
defini tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen dapat sebagai
1.
ilmu dan seni
2.
proses
3.
profesi
Manajemen sebagai ilmu dan seni
Manajemen sebagai ilmu karena
manajemen telah dipelajarai lama dan telah dikaji, diorganisasikan menjadi
suatu rangkaian teori. Manajemen memerlukan disiplin-disiplin ilmu pengetahuan
lain dalam penerapannya untuk mencapai tujuan, misal disiplin ilmu
ekonomi, akutansi, statistik dan lain-lain. Manajemen dalam upaya
mencapai tujuannya berdasarkan kaidah ilmiah dan sistematis.
Manajemen sebagai ilmu .mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Prinsip dan konsep manajemen dapat
dipelajari
2.
Decion
making dapat didekati dengan kaidah-kaidah ilmiah
3.
Obyek dan sarana manajemen untuk
mencapai tujuan sebagian adalah elemen yang bersifat materi
4.
Dalam penerapannya manajemen
memerlukan pendekatan dari bidang ilmu lainnya.
Manajemen
sebagai seni diartikan bahwa manajer dalam mencapai tujuan banyak
dipengaruhi oleh ketrampilan-ketrampilan pribadi, bakat dan karakternya. Dan
semua ini merupakan seni tersendiri. Manajemen sebagai seni mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
1.
pencapain tujuan sangat dipengaruhi
dan didukung oleh sifat-sifat dan bakat para menejer
2.
Dalam . proses pencapaian tujuan
sering kali melibatkan unsur naluri, perasaan dan intelektua.l
3.
Dalam pelaksanaan kegiatan, faktor
yang dapat mempengaruhi keberhasilannya adalah kekuatan pribadi dan
kreativitas.
Manajemen sebagai proses
Manajemen
sebagai proses karena dalam mencapai tujuan menggunakan serangkaian kegiatan
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Serangkaian kegiatan
tersebut dimulai dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan
dan mengawasi atau mengendalikan. Manajemen sebagai proses lebih diarahkan pada
proses mengelola dan mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan, atau serangkain
aktivitas dalam rangka mencapai tujuan. Proses manajenen
dalam pencapaian tujuan ini juga menggunakan bantuan orang lain yang
bekerja sama.
Manajemen sebagai profesi
Manajemen
sebagai profesi penekannya pada kegiatan yang dilakukan sekelompok orang
dengan menggunakan keahlian-keahlian tertentu. Keahlian-keahlian
tersebut diperoleh karena telah memenuhi syarat atau standart tertentu dan
diakui oleh masyarakat. Dengan keahlian tersebut seseorang dapat memperoleh suatu
status. Sekelompok orang yang bekerja dalam organisasi dengan menggunakan
keahlian tertentu dapat dikelompokan dalam organisasi profesional.
Ciri-ciri sesuatu sebagai profesi sebagai berikut :
1.
Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip
umum
2.
Para profesional mendapatkan status
mereka karena mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena favorit,
politik, agama. atau sosial
3.
Para profesionalisme harus
ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat dan disiplin bagi mereka yang
menyandang profesi.
Manajer dan Manajerial
Manajer adalah
seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi
Tingkatan manajer
Pada organisasi berstruktur
tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer
tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk
piramida, di mana
jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen lini
pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin
dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area,
manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen
tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang
berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen
puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer,
bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah
CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer),
dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun
demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang
lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim
karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya
sesuai dengan permintaan pekerjaan.
Peran manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada
sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian
mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok yang
pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain,
yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur
untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua adalah peran
informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi,
serta peran sebagai juru bicara. Yang ketiga adalah peran pengambilan
keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah,
pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg
kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh
manajer adalah berinteraksi dengan orang lain
Etika manajerial
Etika
manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.
Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin
·
Perilaku terhadap karyawan
·
Perilaku terhadap organisasi
·
Perilaku terhadap agen ekonomi
lainnya
KEMAMPUAN MANAJERIAL
Kemampuan manajerial adalah kemampuan manajer dalam mengatur, mengkoordinasikan, dan menggerakkan para bawahan ke arah pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh organisasinya. Kemampuan manajerial lahir dari proses pembelajaran. Kegagalan mengoptimalkan kemampuan manajer ini disebabkan sebagai berikut :
Kemampuan manajerial adalah kemampuan manajer dalam mengatur, mengkoordinasikan, dan menggerakkan para bawahan ke arah pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh organisasinya. Kemampuan manajerial lahir dari proses pembelajaran. Kegagalan mengoptimalkan kemampuan manajer ini disebabkan sebagai berikut :
·
Manajer
kurang mampu memahami kinerja yang diharapkan dari posisinya.
·
Kurang
memahami peran manajerial yang diembannya.
·
Tidak
menguasai keterampilan manajerial.
·
Tidak
mampu memotivasi bawahan.
Untuk itu ada 10 langkah pengoptimalan
kinerja manajer yaitu : (Dadang dan Sylvana, 2007)
·
Pekerjaan
yang menarik.
·
Kesejahteraan
memadai.
·
Keamanan
bekerja.
·
Penghayatan
terhadap pekerjaan.
·
Suasana
kerja yang baik.
·
Promosi
dan perkembangan diri mereka sejalan dengan kompetensi dan kontribusi.
·
Pengertian
dan simpati atas masalah pribadi.
·
Merasa
terlibat dalam kegiatan-kegiatan kelompok kerja.
·
Kesetiaan
manajer pada bawahan.
·
Selalu
disiplin dalam bekerja.